1. Use case diagram
Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimna sebuah sitem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut scenario. Setiap scenario mendeskripsikan urutan kejadian. Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat bisa dikatakan usa case adalah serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna.
Dalam pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem.
Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Ide dasarnya adalah bagaimana melibatkan pengguna sistem dari fase-fase awal analisis dan perancangan sistem. Dengan demikian akan bisa dibangun suatu sistem yang bisa membantu pengguna. Use case mewakili pandangan diluar sistem.
Use case diagram menunjukan 3 aspek dari sistem yaitu : actor, use case dan system. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case (Munawar, 2009).
Use case diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-actor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistemyang dibutuhkan serta diharapkan pengguna (Adi nugroho, 2007).
2. Class Diagram
Class diagram sangat membantu dalam visualisasi stuktur kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan Karena class adalah deskripsi kelompok objek- objek dengan property, perilaku (operasi) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan lainnya. Itulah sebabnya class diagram menjadi diagram paling popular di UML (Munawar, 2009).
Kelas adalah himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama. Kelas mengimplementasikan satu atau lebih antarmuka (interface). Secara grafis, kelas digambarkan dengan empat persegi panjang yang memuat nama, atribut, serta operasi yang dimilikinya.
Class diagram bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sitem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis seril pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif (Adi nugroho, 2007).
Class diagram menggambarkan stuktur aplikasi berorientasi objek dari segi pendefisian kelas-kelas yang akan dibuatuntuk membangun aplikasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan variable-variable yang dimiliki oleh suatu kelas. Metode atau operasi adalah fungsi-fungsi yang dimiliki suatu kelas (Rosa A. S, M Shalahuddin, 2010).
3. Activity diagram
Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaanya dengan flowchart adalah Activity diagram bisa mendukung perilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa.
Activity diagram menunjukan apa yang terjadi, tetapi tidak menunjukan siapa yang melakukan apa. Dalam pemograman hal tersebut tidak menunjukan class mana yang bertanggungjawab atas setiap action. Dengan Activity diagram, seringkali berada pada situasi dimana satu action men-trigger action yang lain. Ada beberapa cara untuk menunjukan hal tersebut. Cara tebaik adalah menggunakan expansion region. expansion region menandai sebuah area Activity diagram dimana beberapa action terjadi sekali untuk setiap item pada sebuah koleksi.
Activity diagram seperti sebuah flowchart. Activity diagram menunjukan tahapan, pengambilan keputusan dan percabangan. Diagram ini sangat berguna untuk menunjukan operation sebuah objek dan proses bisnis. Kelebihan Activity diagram dibandingkan flowchart adalah kemampuannya dalam menampilkan aktivitas pararel.
Activity diagram bisa digunakan untuk menunjukan siapa mengerjakan apa dengan teknik partision (Munawar, 2009).
Activity diagram bersifat dinamis. Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi – fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada airan kendali antar objek (Adi nugroho, 2007).
4. State chart diagram
State chart diagram menampilkan tentang perilaku dinamis sebuah sistem. State chart diagram menelusuri individu-individu objek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasikan semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan yang akan diterima objek tersebut, bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan tersebut.
State chart diagram membantu analisa, perancangan dan pengembangan untuk memahami perilaku objek di sistem. State chart diagram menampilkan state-state yang mungkin dari sebuah objek, event yang bisa dideteksi dan respon atas event-event tersebut. Secara umum pendeteksian sebuah event dapat menyebabkan sebuah objek bergerak dari satu state ke state yang lain. Hal ini disebut transition. State chart diagram dapat menunjukan apa yang dilakukan oleh sebuah objek dalam merespon event tertentu. Jika state chart diagram akan digunakan untuk sistem yang kompleks, maka perlu penyederhanaan. Salah satu teknik yang disediakan adalah penggunaan sub state. Sub state dikelompokan bersama-sama dalam state yang berdekatan karena penggunaan properties tertentu secara bersama-sama menjadi sebuah super state (Munawar, 2009).
State chart diagram bersifat dinamis. Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi, dan yang penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif (Adi nugroho, 2007).
Baca Juga : Konsep Analisis Dan Perancangan
Baca Juga : Konsep Analisis Dan Perancangan
5. Sequence diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukan sebuah contoh objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case.
Komponen utama squence diagram terdiri atas objek yang ditulis dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukan dengan progress vertical.
Sequence diagram digunakan ketika ingin mengetahui perilaku beberapabeberapa objek pada use tunggal. Squence diagram bagus dalam menunjukan kolaborasi diantara objek, namun tidak begitu bagus dalam memberikan definisi yang pasti tentang prilaku tersebut.
Squence diagram menambahkan dimensi waktu pada interaksi diantara objek. Pada diagram ini participant diletakkan diatas dan waktu ditunjukan dari atas kebawah. Life in participant diurutkan dari setiap participant. Kotak kecil pada lifeline menyatakan activation, yaitu: menjalankan salah satu operation dari participant. State bisa ditambahkan dengan menempatkannya sepanjang life line (Munawar, 2009).
Squence diagram bersifat dinamis.diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu (Adi nugroho, 2007).