2.5
Berikut ini merupakan jurnal-jurnal tentang penelitian terkait PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Mobile Application.
Tabel Studi Terdahulu yang Terkait dengan Penelitian
NO | Judul Penelitian | Penulis | Sumber Jurnal | Isi |
1 | Aplikasi Android pada Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu | Fadhlullah Ramadhani, Haris Syahbuddin, Eleonora Runtunuwu. | INKOM, Vol. 9, No. 1, Mei 2015. | Peningkatan kepentingan dan aplikasi dari teknologi komunikasi dan informasi di bidang pertanian telah melahirkan e-pertanian. Fokus utama e-pertanian adalah peningkatan pertanian melalui variasi teknologi dengan tujuan agar proses pertanian dan pengambilan keputusan lebih efisien. Studi kasus ini menyajikan sebuah aplikasi untuk tablet Android yang berinteraksi dengan sistem kontrol maju berbasis Linux, Apache, MySQL, PHP, Perl atau Python (LAMP) untuk mengumpulkan dan memantau lahan perkebunan di Spanyol yang lebih efektif dan hemat uang Sedangkan studi selanjutnya mengembangkan Farm Manager yang merupakan aplikasi ponsel pintar Android dan terkait dengan basis data manajemen pertanian. Informasi yang dapat dicari petani adalah budidaya pertanian, peralatan, tenaga kerja, dan laporan budidaya Eropa, dan semuanya dapat dilakukan dengan sentuhan tombol layar ponsel pintar. Penggunaan perangkat lunak saat ini tersedia secara bebas dan ada lebih dari seribu petani menggunakannya di Yunani. Untuk mempermudah pembuatan aplikasi ini, maka digunakanlah Eclipse, sebuah perangkat lunak Integrated Development Enviroment (IDE) yang open-source berbasis Java. |
2 | Aplikasi Mobile untuk Deteksi Dan Klasifikasi Daun secara Real Time | Zaki Imaduddin, Hilmy Abidzan Tawakal. | Jurnal Teknologi Terpdu, Vol . 1, No. 1, Juli 2015. | Tanaman herbal ataupun tanaman obat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Dari data yang berhasil dirangkum ternyata di indonesia sendiri terdapat lebih dari 38.000 spesies tumbuhan yang tersebar diberbagai wilayah dan perhutanan indonesia. Beberapa penelitian tentang daun menggunakan fitur morfologi dan tekstur, Penggunaan fitur morfologi untuk klasifikasi daun memberikan peningkatan pada tingkat akurasi. Namun penggunaan fitur tersebut juga memberikan beban komputasi tambahan yang membuat proses klasifikasi menjadi lebih lambat. Pada penelitian ini, jumlah fitur yang digunakan dibatasi untuk meningkatkan performa dari classifier, hal ini dilakukan untuk memudahkan sistem dijalankan pada perangkat bergerak dengan sumber daya terbatas (mobile devices). |
3 | Aplikasi Kelayakan Lahan Tanam Singkong berdasaran Hasil Panen Berbasis Mobile | Dedi Darwis | Jurnal TEKNOINFO, Vol.12, No.1, 2016. | Mobile Computing banyak fungsi kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail) dan lainnya. Selain dari itu dengan PDA (komputer saku) ini, dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat, membaca buku-e, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi yang lain. Bahkan versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau Jaringan Wireless.Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah fasilitas layar sentuh. Menggunakan sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.Tahap penggunaan sistem ini dilakukan setelah sistem selesai dievaluasi, kemudian peneliti melaksanakan pelatihan terhadap personil dengan memberi pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi, posisi dan tugas setiap fungsi. Pelatihan ini untuk personil yang mengoperasikan sistem, yaitu admin dan user. Hal ini dimaksudkan agar user memahami prosedur kerja sistem, dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang timbul yang dapat menghambat kelancaran operasional perusahaan, sehingga penggunaan sistem informasi sukses. Sistem yang peneliti buat ini diharapkan tidak adanya lagi keterlambatan pengentrian data dan pembuatan laporan. Sistem baru ini dirasakan lebih baik digunakan dibanding dengan sistem yang lama karena proses pengerjaan inputan data dan pembuatan laporan tidak memakan waktu yang lama. |
4 | The Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) | S. Duriyaprapan, S. Tanpanich and C. Khuankhamnuan Thailand Institute of Scientific and Technological Research (TISTR) Bangkok 10900 Thailand | Proc. WOCMAP III, Vol. 1: Bioprospecting & Ethnopharmacology Eds. J. Bernáth, É. Németh, L.E. Craker and Z.E.Gardner Acta Hort 675, ISHS 2012 | The South-East Asian region is undoubtedly one of the world’s major sources of useful plant resources. People living in the region have relied on indigenous vegetation for their livelihood for thousand of years. Whereby knowledge and information on useful plants have been accumulated and disseminated through the whole generations, the PROSEA programme has been undertaken with cooperation of various institutions in member countries. The purposes of the programme are to compile and disseminate the wealth of dispersed knowledge and information of some 6,200 useful plants in the region. One of the major outputs of the programme is a PROSEA data base on useful plant resources. Dissemination of information on useful plant resources is carried out through the publication of some 20 PROSEA volumes. All taxa are treated in similar manner with details on synonyms, vernacular names, distribution, uses, production, international trade, properties, botany, ecology, agronomy, breeding, prospects and literature. The PROSEA volumes which are directly related to the purpose of the congress are PROSEA 12: Medicinal and Poisonous Plants, PROSEA 13: Spices, PROSEA 16: Stimulants and PROSEA 19: Essential Oil Plants. Information of more than 500 medicinal and poisonous plants, 126 spices, 69 essential oil plants and 54 stimulant plants are available in these books. |
5 | Medicinal Plants of Thailand | Dr Robin Mitra, Sebastian Agricola, Associate Professor Brad Mitchell, Professor John Orbell, Professor Chris Gray and Dr Morley Somasundaram Muralitharan. | APBN, Vol. 11, No. 8, 2013 | South-east Asian countries like Malaysia, Thailand and Borneo have a long history of using medicinal plant that offer considerable pharmaceutical potential. Lee and Houghton (2005) found that the South-East Asian region, owing to the vast bio-diversity of its flora, holds great promise for the discovery of novel biologically-active compounds. Medicinal plants known as samunphrai in the local Thai language have long been used as a traditional source of healing in Thailand (Cheeptham and Towers, 2002). Panthong et al. (1986) observed that there is a considerable amount of information available on Thai traditional medicines, although they are often written in the Thai language limiting the accessibility of this knowledge to the western world. In this paper, we present some common medicinal plants from Thailand that are used in traditional and herbal medicine. |