Contoh Kajian Islam yang Terkait dengan Penelitian Skripsi di PROSEA



Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan Jibrail a.s untuk dijadikan panduan bagi umat manusia. Al-Quran juga diturunkan untuk mendidik manusia khususnya ummat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia dengan sebaik mungkin kerana mereka yakin adanya hari pembalasan kelak. Al-Quran juga mengajak manusia supaya sentiasa memerhati serta merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di langit dan di bumi. Alam merupakan bahan untuk berfikir, sebagai lembaran buku pengetahuan di samping menjadi bukti bagi kesatuan pentadbiran dan peraturan.

Baca Juga : Contoh Studi Terdahulu Yang Terkait Dengan Penelitian
Al-Qur’an di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang membahas mengenai lingkungan, seperti perintah untuk menjaga lingkungan, larangan untuk merusaknya, dan sebagainya. Manusia seringkali lalai dengan kedudukannya sebagai khalifah di bumi. Pemanfaatan yang mereka lakukan terhadap alam seringkali tidak diiringi dengan usaha pelestarian. Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian manusia terhadap alam mengakibatkan kerusakan dan kesengsaraan kepada manusia itu sendiri. Allah SWT mengungkapnya dalam al-Qur'an Surat Ar-Rum ayat 41-42 :

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمَلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ 41
 قُلْ سِيْرُوا فِي الْاَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْن 42

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).{41}. Katakanlah “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”{42}. (QS. Ar-Rum: 41-42).

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk melakukan perjalanan di muka bumi dan menengok kembali kisah-kisah umat terdahulu yang binasa karena ingkar kepada Allah SWT. Banyak kisah-kisah orang terdahulu seperti zaman para nabi, sahabat-sahabat rasul dan tabi’in. Pada masa itu manusia juga banyak melakukan kerusakan di bumi. Sampai akhirnya Allah SWT memusnahkannya. ”Kebersihan adalah sebagian dari iman”, sebagai khalifah di bumi tugasnya yaitu untuk merawat, mengelola dan memanfaatkan apa yang ada di bumi ini.

Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat Nya. Gunung-gunung, lembah-lembah, sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak. Allah SWT mengungkapnya dalam al-Qur'an surat Al-A’raf ayat 56-58 :

وَلَاتُفْسِدُوا فِي اْﻷَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَتَ الله قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ 56
 وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَآ أَقَلَّتْ سَحَابًا ثَقَالًاسُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَآءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُحْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ57
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لَايَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ اْﻷَيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ 58

Artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.{56}. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa angin mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu, maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.{57}. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersukur.{58}. 
(Q.S Al-A’raf ayat 56-58).

Allah SWT menjelaskan bahwa dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa saja yang berada diantaranya tidak sia-sia. Langit dengan segala bintang yang menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang menampakkan bentuknya yang berubah-ubah dari malam kemalam serta bumi tempat tinggal manusia, baik yang tampak dipermukaannya maupun yang tersimpan didalamnya, sangat besar artinya bagi kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah atas kekuasaan dan kehendaknya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Allah SWT mengungkapnya dalam al-Qur'an Surat Sad ayat 27 :

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَآءَ وَاْﻷَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوا فَوَيْلُ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ 27

Artinya: “Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”
(Q.S. Sad ayat 27).
LihatTutupKomentar